Jumat, 09 Desember 2011

Mencintai Sebagaimana Melepaskan

Hei kamu, iya kamu, kamu lagi. Kamu yang selalu menatapku dengan tatapan 'itu'. Aku mau minta maaf. Aku pergi tanpa berpamitan denganmu, tanpa memberitahumu, bahkan tanpa menatapmu. Aku tau kamu sudah merasa ada yang berbeda dengan sikapku beberapa hari ini. Aku tengah berusaha menutupi rasa sakit yang melanda hatiku setiap ku melihatmu. Tolong jangan terus menerus bertanya 'mengapa'. Aku lelah menjawab. Bisakah kamu mengetahui isi htiku tanpa perlu aku menjelaskannya? karna itu hanya menambah parah rasa sakit yang kurasakan.

Setelah kamu membaca suratku itu, kamu langsung menelfonku dan berkata 'aku sudah membacanya'. Waktu itu aku begitu senang, sampai aku menangis terharu saat kau memintaku menunggu. Tapi setelah aku bertemu dengan kekasihmu, hatiku bimbang. Tatapannya padaku begitu polos, begitu lugu, seolah ia tak tau kalau aku akan segera merebutmu darinya, dan aku yakin dia tidak akan senang sama sekali. Malah, ia akan tersakiti. Tapi bahkan sewaktu aku berdiri di hadapannya, ia tak bergeming, ia tidak tau, bagaimana nanti jika ia tau? aku tak mau membayangkannya.

Semenjak hari itu aku terus merenung. Bagaimana nanti bila gadis itu tau? bagaimana perasaannya? pertanyaan demi pertanyaan itu terus menghujamku. Tak jarang aku menangis saat aku harus mati-matian mengabaikan telfon dan sms sms mu. Aku bahkan selalu menghindari kemungkinan bertemu denganmu. Kalau tiba-tiba aku bertemu denganmu, aku akan segera memalingkan muka dan menjauh. Tapi tak urung jua aku menoleh ke belakang, namun .. kamu sudah berbalik arah.

Sekarang aku telah kembali di tempat dimana kamu takkan berada di dekatku lagi dalam waktu yang lama. Bahkan mungkin kita takkan bertemu lagi setelah ini. Tapi begini lebih baik, karna aku takkan tersakiti lagi, karna aku takkan melihatmu, dan aku takkan melihat kekasihmu. Aku aman. Dan aku ingin terus begini, aku ingin terus aman dari rasa sakit karenamu, karena mencintaimu. Maka tolong jangan kembali lagi padaku ya. Aku sudah cukup tersakiti.

Kamu pasti terheran-heran. kamu tau aku sangat mencintaimu, bahkan setelah aku mengetahui segala keburukanmu pun, aku masih menicntaimu. Bahkan aku telah menunggumu sekian lama, dan ketika hanya sebentar lagi penantianku berbuah, aku malah mundur. Jadi supaya kamu tidak bertanya langsung padaku dan membuatku luluh lagi dengan segala kata-kata manismu, aku akan menjelaskannya disini. Aku ini juga seorang perempuan, sama seperti kekasihmu. Aku tau benar rasanya mencintai, dan sakitnya dikhianati. Apalagi, aku dan kekasihmu mencintai orang yang sama, ya siapa lagi kalau bukan kamu. Dan kalau aku berada di posisinya, aku sangat tidak mengharapkan kau akan mengkhianatiku dengan perempuan lainnya. Karena sakitnya pasti tak tertahankan. Jadi bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan itu pada kekasihmu jika aku sendiri tak ingin disakiti seperti itu?

Kamu bisa mengerti kan? maafkan aku ya. Aku sudah berjanji akan menunggumu, tapi sekarang aku malah pergi. Aku memang menyayangimu, sangat bahkan, tapi jika harus menyakiti orang lain  demi kebahagiaanku sendiri, aku tak sanggup, aku takkan tega. Jika memang suatu saat nanti kau dan dia harus berpisah, aku tak mau menjadi alasannya, sekalipun kau punya 1001 alasan untuk memutuskannya, aku tak mau menjadi salah satunya. Kamu harus bisa memahami itu. Aku tak mau menjadi egois. Aku tak mau kehadiranku menjadi derita bagi orang lain. Kamu pasti bisa mengerti, kamu kan yang paling memahamiku. Bukankah kamu yang selalu tau bagaimana perasaan yang sedang kurasakan? :')

Jadi sebelum aku benar-benar pergi darimu dan melangkah keluar dari kehidupanmu, ayok kita flashback ke masa-masa dulu. Kamu ingat saat pertama kali kita try out? ketika aku nyaris pingsan karena teriknya matahari waktu kita apel pagi, aku duduk dan mengerjap-ngerjapkan mataku, berusaha menghilangkan pusing di kepalaku. Ketika aku menoleh ke samping, mataku langsung tertuju padamu, dan kau tersenyum, dan dengan bodohnya kau menawariku sebuah buku untuk ku jadikan kipas. Aku tau kau bercanda, aku pun tersenyum, ajaibnya, pusingku langsung hilang, padahal saat itu, kita belum saling mengenal.

Sungguh lucu mengingat bagaimana kita bisa semakin dekat. Semuanya begitu mudah pada awalnya. Hingga akhirnya, menjadi serumit ini. Aku tak pernah menyangka, apalagi berencana menyukaimu. Kamu tau itu. Aku masih ingat aku pernah berjanji takkan jatuh cinta padamu, dan kau pun berjanji hal yang sama. Tapi lihatlah sekarang, kita berujung pada cinta. Dan karena kita tak pernah menyangka kita akan berujung disini, kita tak bisa menghadapinya, kita gagal, persahabatan ini telah berubah menjadi sesuatu yang menyakitkan, dan kita tak bisa bersahabat dengan seseorang yang kita cintai lebih dari sekedar sahabat kan? kamu yang mengatakan itu padaku, kamu ingat? :')

Sudahlah. Aku tak mau berkata terlalu banyak. Aku takkan menumpahkan seluruh rasa sakit dan kenangan-kenanganku tentang mu disini. Biar aku saja yang tau, biar kita berdua saja yang mengingat semua itu. Setidaknya sekarang kita punya sesuatu yang hanya kita berdua yang memilikinya kan? Kita punya kenangan tentang kita :') tentang segala canda tawa, segala tangis dan air mata, tentang segala janji, tentang segala rasa saat kita bertatapan, saat kita berpapasan, hingga saat kita saling menyatakan :') aku ingin kau menyimpan itu semua, karena mulai saat ini takkan ada lagi 'KITA', yang ada hanyalah 'KAU' dan 'AKU'.

Kita berjalan di jalan kita masing-masing ya. Selamat tinggal. Semoga kita tak akan bertemu lagi. Aku mencintaimu :')

Dari : aku yang selalu menunduk
Untuk : kamu yang selalu mendongak

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Peristiwa 2 tahun yang lalu yang sampai sekarang aku mengingatnya :')

Minggu, 09 Oktober 2011

Surat Cinta Untuk Kamu

Hei, kamu, kamu yang selalu ada di benakku, kamu apakabar? Kemarin aku melihatmu, dari kejauhan aku melihatmu dan tak berani menghampirimu bahkan menyentuhmu. Ketika kamu membalikkan badan, aku langsung sembunyi, aku takut. Aku takut kamu tahu apa yang aku rasa saat ini, aku takut kamu membaca isi hatiku, takut kamu membaca sinar rindu di mataku dan aku mematung dihadapanmu.

Hari ini aku hanya melihatmu dari jauh saja, lagi-lagi sama seperti kemarin-kemarin, dari jauh menahan diri. Hatiku berkata "ayo hampiri dia dan say hello", dan otakku berkata "ahk cukup dari jauh, nanti kalo kamu kaget dan mengabaikanku aku akan malu setengah mati dan menangis sepanjang malam memaki ketololanku". Aku bimbang antara mendengarkan hatiku atau mengikuti otakku. Lama aku diam, menimbang-nimbang mengikuti teriakan dari dalam hatiku ataukah menahan diriku seperti kata otakku. Aku gelisah, otakku dan hatiku saling beradu, saling mempengaruhi. Mereka terus beradu sementara aku berdiri mematung melihatmu yang lama kelamaan menjauh dan menghilang dari hadapanku. Dan aku tertunduk lemah, dengan langkah gontai aku berbalik dan berjalan menjauh. Lagi-lagi tanpa hasil.

Dan sekarang setelah memaki-maki diriku dan memarahi otakku dengan kejadian kemarin, aku duduk penuh semangat dan segala rasa yang menggelora aku menulis surat ini kepadamu. Aku tidak ingin menanggung semua rasa penasaran yang menggantung dan mengungkungku selama ini. Singkat saja, aku hanya ingin bilang aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat dan lebih jauh..  Semoga kamu tau bahwa kamu lah yang aku maksud. Aku sudah tidak peduli lagi dengan yang lainnya. Aku sudah tak peduli dengan tanggapanmu kepadaku nantinya. Bodoh amat dengan semua itu. Yang penting kamu tau, iya, itu yang penting. Cuma itu.

Kamu sudah ada yang punya. Iya aku tau. Terus kenapa? Apakah kelihatannya aku peduli? Aku hanya ingin kamu. Aku tak mau yang lainnya. Aku menyukaimu dan aku tau konsekuensinya. Kalau pun aku harus menunggu. Tidak apa-apa. tapi beritau aku ya. Katakan padaku kau ingin aku bagaimana, dan akan ku lakukan.

Maka jika kamu berkenan, dan kamu tau kalau yang aku maksud adalah kamu. Segera setelah kamu membaca surat ini. Hubungi aku ya, dan kita akan membicarakan tentang ini, namun aku ingin bicara secara langsung padamu, aku ingin sekali melihatmu dari dekat. Sungguh aku ingin sekali :)

Tapi jika kamu tidak berkenan. Diamlah saja. Berpura-puralah kau tidak pernah membaca surat ini. Berpura-puralah kau tidak tau surat ini kutulis untukmu. Karna dengan begitu, aku masih bisa melihatmu, walaupun (lagi-lagi) hanya dari kejauhan.

So if you want me too, let me know.

NB : Ditulis untuk kamu, yang terlalu angkuh.
----------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 23 September 2011

Cukup Sampai Disini

Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku .. menangis
Bodohnya ku mengharapmu
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku (Ada band)
***

Saya tak pernah memiliki kisah cinta yang indah. Seseorang yang saya cintai tidak mencintai saya atau dia juga mencintai saya tapi adaaaa saja halangannya. Dan seseorang yang mencintai saya, adalah seseorang yang tidak saya cintai. Selalu begitu. Kisah cinta saya selalu berakhir dengan air mata, dan ini salah satunya.
***

"Bersamamu, adalah kesalahan terbesar dalam hidupku"

"Gaplek, harga diri pek"
Dari sekian banyak kata-kata manis yang kau berikan kepadaku, justru kalimat itulah yang paling aku ingat. Kupejamkan mataku dan kusesap lagi teh stroberi ku. Ah .. aku benci harus mengingatmu ...

Kupandangi laptop di hadapanku, layar yang menampilkan Ms. Word itu masih putih bersih. Belum ada satu kata pun yang tertulis. Sudah lebih dari satu bulan dan aku masih saja tak sanggup mengingatmu. Ku alihkan pandanganku ke luar jendela. Aku harus menulis.  Gerimis air mata yang tak kunjung berhenti ini seolah menemaniku menjelajahi masa lalu. Tentang kamu, iya .. kamu.
 
Masih ku ingat jelas bagaimana pertama kali kita bertemu. Kau menatapku tanpa berkedip saat aku melewatimu. Saat itu kau bukanlah siapa-siapa, dan tak berarti apa-apa. Seharusnya lebih baik tetap seperti itu. Seharusnya aku tidak pernah membalas sms mu. Seharusnya aku tidak pernah memperdulikanmu.

andai saja waktu itu aku tau akan begini akhirnya..
***

Masih terbuai dalam mimpi bahwa suatu saat akan ada pangeran berkuda putih yang menjemputku, then we will live happyly ever after, just like those fairytales, iya .. seperti di dongeng-dongeng itu.

Saat itu, kupikir kau adalah pangeranku itu. Ketampananmu membius, didukung tubuh tinggi tegap dan kulit sawo matang, otak cemerlang, kepribadian baik. You got my eyes, and my heart, on you.

" There's always that one person that will always have your heart
   You'll never see it coming cause you've blinded from the start" ( Usher - My boo)

Seharusnya aku tidak mengiyakan ajakanmu nonton hari itu. Seharusnya aku tidak memintamu mengantarkanku pulang. Dan seharusnya, aku mampu berkata "Tidak" padamu.

Aku sudah meragu semenjak awal. Namun entah mengapa aku mengiyakan. Awalnya hanya sekedar rasa suka, berlanjut pada sesuatu yang jauh lebih besar dan memabukkan. Peringatan hatiku kutepis selalu. Dan pada akhirnya, aku sendiri yang terjatuh.

Ku sesap lagi teh stroberiku. Mengingat hari itu membuat mataku memanas. Sudah kubilang bukan kalau aku benci mengingatmu?

Masih ku ingat jelas bagaimana kau menghilang seharian penuh. Padahal malam sebelumnya kita masih berhubungan. Tanpa SMS, tanpa kabar. Kamu benar-benar hilang. Aku masih bisa merasakan betapa paniknya aku saat itu. Padahal, seharusnya saat itu yang ku khawatirkan adalah diriku sendiri.
***

"Di lebih memilih seseorang"
Tangisku pun pecah, itu untuk pertama kalinya sejak kau meninggalkanku begitu saja. Tapi, itu bukan yang terakhir kalinya.
Bagian terburuk bukanlah ketika aku sadar begitu banyak yang menertawai kesedihanku, meledek kebodohanku, dan menjadikan aku bahan lelucon untuk dibanding-bandingkan dengan kekasih barumu. Bukan, bukan  itu. Bagian terburuknya adalah aku harus melihatmu dengannya setiap hari di sekolah. Adalah ketika aku bangun tidur dan berusaha mengumpulkan segenap ketegaranku untuk berangkat ke sekolah. Adalah ketika aku sampai di rumah, dan menangis tersedu-sedu di kamarku.

Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah itu, aku masih saja mencintaimu. Tak ada satupun lelaki yang bisa menggantikan tempatmu di hatiku. Walaupun sudah begitu banyak yang mencemooh perasaan ku itu, mengejek kebodohanku, dan mengolok keluguanku. Kamu tetap saja tak tergantikan.

Aku menulis puluhan puisi untukmu. Aku menangisimu hampir setiap malam. Aku menyebut namamu entah sudah berapa ribu kali. Sungguh aku tak pernah bermaksud mengusik ketentraman kalian. Aku selalu berusaha menjauh, sejauh mungkin dari kalian. Namun kau malah berbalik membenciku karna masih mencintaimu, bahkan mengataiku dengan kata-kata kasar.

Sadarkah kamu bahwa seharusnya aku lah yang memaki-maki mu ?

Saat itulah kuputuskan, cukup sudah. Sudah lebih dari sebulan aku mencintai bayangmu. Sudah berminggu-minggu aku mengharapkan hadirmu kembali. Sudah puluhan hari kubiarkan kau menyakiti hatiku. Dan ribuan jam aku menangisi kenangan tentangmu. Sudah cukup.

Rabu, 21 September 2011

Gadis Kecil di Jendela

Aku lelah membuka mata ini menuju sekolah yang seperti 'neraka' bagiku. Aku telah letih melangkah meniti pagi menuju sekolah yang berubah layaknya jurang siap menerkam memangsaku. Aku hanya ingin sebuah ketenangan menghampiriku. Sebuah nyanyian mungkin bisa membuat aku tertidur walau itu hanya sebentar. Hanya sepi yang mulai merayap dan menemaniku dari pagi hingga esoknya tiba. Dan semuanya akan berlalu begitu saja, tapi kemudian aku ingat dengan kejadian sebelumnya dan akhirnya rentetan pilu menghampiriku dan menyergapku. Kemudian tetesan embun mulai menghujani pipiku.
***

Gadis kecil di jendela yang setiap paginya memaksa untuk tersenyum dan menyambut hari dengan riangnya. Terlalu munafik menutupi kesedihan datang bertubi tubi. Hanya saja terkadang gigi ini mulai terasa lelah dan mulai menggerutu melakukan hal menjijikan itu.

Gadis kecil di jendela yang setiap waktunya mencoba bertahan dalam tangisan. Menutupi sebuah luka yang telah memborok terlalu lama dan rasa sakitnya teramat sangat untuk ditutupi. Tapi aku tak hilang akal, berusaha tertawa dalam setiap getir air mata yang menetes. Aku bahagia melakukan ini.. ya sangat bahagia :')

Gadis kecil di jendela yang setiap hari selasa berusaha mengintipmu dari balik tembok yang membatasi kelas dengan lapangan. Mungkin terdengar gila tapi setiap aku melakukan ini aku merasa bahagia... sangat...

Gadis kecil di jendela berbalut kacamata yang setiap harinya mencuri curi kesempatan untuk bisa melihatmu walau hanya dari bawah lapangan tempat dimana aku dapat melihatmu yang hanya sedetik.

Gadis kecil di jendela yang teramat bodoh MENCINTAIMU... Yang terlalu 'GOBLOK' memendam perasaan yang tak semestinya ada dan HARUS DIBUANG JAUH JAUH.

Gadis kecil di jendela yang setiap malamnya menangis. Entah apa yang ditangisinya. Hanya saja ketika aku menangis aku seolah olah merasakan sesuatu yang membuat aku merasa sangat bahagia... SANGAT.

Gadis kecil di jendela yang hanya ingin melakukan tindakan bodoh demi bisa melihatmu ya walau itu hanya sedetik..

Gadis kecil di jendela... Ya itu aku.. Aku yang bodoh, tolol, dan goblok. Ya aku... Aku gadis kecil di jendela itu.. Yang terlalu berharap pada harapan kosong yang tak mungkin dapat ia meraihnya. Ya itu aku... Aku yang begitu dengan tololnya mencintaimu... Aku yang begitu bodohnya... SANGAT BODOH MENCINTAIMU.
***

Demi aku yang pernah ada di hatimu
Pergi saja dengan kekasihmu yang baru
Dan aku yang terluka oleh hatimu
Mencoba mengobati perihku sendiri
AKU PASTI BISA :')

Aku menyayangimu dan itu menyakitiku..
Aku mencintaimu dan aku hanya bisa berharap..

DAN PADA AKHIRNYA AKU LELAH DENGAN PERASAAN INI.

Jumat, 16 September 2011

┒('o'┒) Elo, (┌','┐) Gue = ┒(⌣˛⌣)┎ END!

Tadi siang setelah sepulang skolah aku berusaha matian matian buat ngasih surat permintaan maaf tapi apa hasilnya??? NOL BESAR!! Yang gak pernah aku pikir sebelumnya apa salah aku sama kamu?? Apa karena status di facebook aku? twitt aku? atau tulisan SIALAN yang hanya judul sebuah postingan blog minggu lalu???
HEY! KAMU HARUS TAU ITU HANYA JUDUL! BACA ISINYA DAN KAMU AKAN TAU APA YANG AKU RASAKAN!!
Aku tak penah berharap sesuatu yang lebih datang kepadaku. Aku hanya ingin meluruskan apa yang memang harus diluruskan. Memang disini aku salah udah curi fotomu diam diam. tapi GUE GAK PERNAH PUNYA MAKSUD BUAT MENGHINA LOE DENGAN KATA SIALAN! CAMKAN ITU! DAN LOE HARUS TAU.

***

Aku lelah berlari begitu jauh menghilangkan semua ingatan yang ada. Tapi setiap aku menoleh aku selalu teringat akan satu.. ya kamu.. kenangan itu. Aku lelah harus berbohong dan menutupi semuanya. Aku lelah untuk menyimpan rahasia ini.. rahasia jika sampai saat ini aku selalu saja mengingatmu. Aku melakukan semua yang mampu aku lakukan untuk bisa melupakanmu, tapi apa? Setiap kali aku membuka mata dan mencoba menutupnya lagi aku teringat kamu. Setiap malam aku berusaha untuk bisa menutup mata dan terlelap tidur, tapi apa? semuanya berubah kamu. Semakin aku berusaha untuk lari dari kenyataan yang ada, kamu selalu muncul dan membuyarkan semuanya. Sampai saat ini tetap seperti itu.

***
Percuma lo nungguin orang yang dia sendiri gak sadar sadar kalau lo sedang menunggunya!

Mengagumi tanpa dicintai. cuman bisa berharap!

***

Rabu, 14 September 2011

Loe sms gue dan tanya soal postingan gue yang judulnya SIALAN.

Kamis, 15 September 2011

Waktu istirahat ke 2 gue ngubek ngubek kopsis buat beli permen KIS! Dan gue sempet dimarahi sama penjaga kopsis gara gara gue bongkar satu toples permen KIS CUMA BUAT CARI TULISAN FORGIVE ME! OMG!

Di kelas gue nulis di selebaran kertas "I am so sorry for my mistakes, acctually I'm not intend it. There for forgive me, please :)" dan permen KIS yang gue tempelin di bawah tulisan itu.

Sepulang skolah ada rapat osis di LAB KIMIA. Niatnya gue ngasih itu surat sekarang tapi gue takut... dan akhirnya gue pulang...

Jum'at, 16 September 2011

Gue ketemu loe di depan sekos. Ya sebenarnya mau rapat buat kelompok -kita- LDKS. Lama gue pikir pikir akhirnya gue sodorin itu surat ke tangan loe sambil bilang "baca di rumah" dan gue lari ke kelas. Sekitar jam setengah satuan loe sms buat tanya artinya dan gue bales lama. Setelah gue bales "Artino dewe" gue dapet balesan "Males, wes tak guak!"

RASANYA PENGEN NANGIS TROS GANTUNGIN DIRI DI POCIN SEKOLAH TAPI SAYANGNYA GUE MASIH PUNYA PIKIRAN JERNIH.


HELLO?? GUE UDAH SUSAH SUSAH BUAT ITU SURAT, NGUBEK NGUBEK KOPSIS SAMPEI DIMARAHI TAPI GAK LOE HARGAI SAMA SEKALI! OKE FINE

┒('o'┒) Elo, (┌','┐) Gue = ┒(⌣˛⌣)┎ END!

Selasa, 06 September 2011

SIALAN!


Selasa, 6 September 2011 
Aku harus berjuang mengatasi kegalauan di hatiku yang kian hari kian menjadi-jadi.. tak jarang aku bertanya, mengapa masalah perasaan dan hati ini tak kunjung selesai? sampai-sampai aku kembali tersudut di tempat yang sama seperti dulu.. pada wajah sialan itu.. pada kenangan indah itu.. pada dua bulan terkutuk itu.. aku benci perasaan ini.

Sering pula malam-malam ku diisi dengan tisu lembab dan kertas penuh coretan yang berserakan di seluruh kamar, padahal isinya hanya kata-kata yang sama.. tentang kamu... ya.. sialan! mengapa selalu kamu? tetapi aku tak pernah sekalipun menunjukkan pada semua orang tentang kesedihanku yang mendalam ini.. karna aku tak mau dikasihani.. aku tak mau semua orang berbalik dan melihatku jatuh tertunduk meratapi jejak langkahmu yang sudah hilang sejak beberapa bulan yang lalu.

Namun.. bagaimanapun juga aku butuh teman.. aku tak bisa selalu menanggung semua sendirian... maka aku selalu berteman dengan air mataku yang selalu tumpah ruah dari setiap sudut mataku tanpa bisa dicegah... sering aku berfikir ini hanya sekedar masalah remaja yang akan menjadi batu pijakanku menuju kedewasan... dan sering pula aku menasihati teman-temanku seperti itu.. lalu mereka akan bangkit perlahan... nasihat itu manjur untuk mereka... tapi untukku? aku tidak pernah bangkit... jikalau aku berpacaran dengan pria lain... bukan karena aku bangkit.. aku hanya ingin terlihat bangkit... sudah kubilang bukan kalau aku tak ingin dikasihani?

Aku mencintai Tuhan karena telah memberiku air mata... karena hanya dengan air matalah aku bisa mengungkapkan apa yg tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata... menguraikan apa yang tidak bisa diuraikan dengan amarah.. bahkan memberikan keseimbangan bagi jiwa jiwa yang sudah hilang setengahnya... seperti jiwaku.. yang kau potong dan kau telan kedalam dirimu... air mata yang tumpah.. selalu bisa membuatku menjadi lebih tenang saat mengingatmu..

Aku ingat betapa seringnya aku berkata "cinta itu emang buta, tapi kita harus punya mata" dan nasihat itu selalu manjur untuk sahabat-sahabatku.. tapi mengapa tidak untukku? padahal aku yang mengatakan hal tersebut.. mengapa? mengapa tiap kupejamkan mataku justru kamu yang terlihat? mengapa tiap kubuka mataku selalu ada bayanganmu di sudut mataku? mengapa tiap aku bermimpi selalu ada kamu? mengapa tiap aku terdiam aku selalu teringat padamu? mengapa tiap aku menulis aku selalu menulis namamu tanpa sadar? mengapa? sialan! katakan padaku mengapa!

Aku yang sekarang seolah-olah boneka.. mati.. namun bedanya aku masih memiliki perasaan... perasaan yang terlalu sakit untuk dirasakan.. dan terlalu menyedihkan untuk dihadapi... aku hanya bisa menikmati rasa sakit itu sendirian.. berulang kali kukecap pahitnya dan aku suka.. karena ada kamu di dalamnya.. kamu ada dan terasa di dalamnya.. aku suka itu.. seberapapun sakitnya.


Aku terlalu bingung dan tersesat dalam usahaku mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku ini.. aku MENCINTAIMU.. sangat.. dan aku membencimu karenanya.. aku sudah kalah... ya Tuhan... aku kalah.. kalah oleh perasaanku sendiri yang demikian memberontak untuk disembuhkan dari kesakitan yang teramat sangat.

Maka biarkanlah aku tergolek seperti boneka yang terluka, yang sekujur tubuhnya sudah robek dan isinya berserakan dimana-mana... biarkan aku menangis sendirian di tengah gelap malam yang menembus jendela kamarku... biarkan aku menangis hingga lelah dan terlelap sampai pagi harinya... Karena aku yakin sinar pagi akan memaksaku menjalani hidupku di hari itu sebelum aku menghuni kamar itu lagi... kamar yang selalu membuka tangannya lebar-lebar dan memelukku kala kesedihan kian dalam itu kembali menyergapku.
________________________________________________________________

ditulis untuk kamu.. yang terlalu indah dan tabu untuk diucapkan.

Senin, 05 September 2011

sejujurnya aku...

Senin, 5 September 2011

hari ini aku memutuskan hubungan relationshipku dengan si roti selai strawberry. aku hanya tak ingin munafik dengan perasaanku sendiri kalau sebenarnya aku masih saja selalu memikirkanmu. aku hanya tak ingin menyakiti hatiku dan dia karena kebohongan rasa ini. entah apa yang aku pikirkan, selalu saja kamu dan serba kamu. entah apa yang terjadi.

Kau yg tak terlukiskan dengan kuas manapun.. izinkan aku mengatakan sesuatu.. AKU MENCINTAIMU.. Kau adalah seseorang yg mengajarkan padaku bagaimana caranya membuka diri terhadap orang lain, bagaimana caranya tersenyum dan tidak menjadi pendiam. Kamu yg mengajarkanku bahwa terkadang kata-kata tidaklah diperlukan.

Kau yg tak terucapkan dengan bahasa apapun, aku mencintaimu, dengan cinta yg meresap dalam tiap sel di tubuhku, aku mencintaimu dalam cinta yg terlalu besar dan kuat dalam tubuhku yg mungil dan ringkih ini. Cinta ini telah menyesap kehidupan dalam hidupku sehingga aku terasa seperti orang mati dalam maraknya duniaku, aku telah hidup tanpa kehidupan itu sendiri.

Kau yg tak pernah bisa didefinisikan, aku takkan mampu mengungkapkan betapa aku mencintaimu, meskipun beribu baris puisi kutulis, itu takkan pernah cukup untuk menyingkap sedikit misteri tentang betapa besarnya cinta ini.

Kau yg sehangat musim gugur, izinkan aku menatap kedua matamu.. mungkin dengan cara itu aku bisa menyakinkanmu aku mencintaimu.. sangat..

Kau yg bersinar serupa musim semi, jika suatu saat nanti kita dipertemukan kembali, izinkan aku melihat senyummu.. walau sedetik.. karna senyumamu yg slalu mengingatkanku akan kedamaian dan ketenangan.

Kau yg sedingin air, kini aku sadari bahwa cinta saja tak cukup, terutama dalam kisah cinta kita, aku mencintaimu, tanpa syarat dan tanpa logika, namun kusadari bahwa kau adalah sungai yg tak mampu kusebrangi dan aku sudah tak punya lagi perahu kecil untuk menghantarkanku pada palung terdalammu.

Kau yg sebiru dan sebening air laut, kau yg slalu berbeda dari pria lain.. aku mencintaimu..

***

sejujurnya aku telah lama memperhatikanmu.. lama sekali.. semenjak MOS. entah apa yang aku rasakan saat itu. aku seperti dalam jeruji besi yang tak bisa terlepas, terus tertahan saat aku manatapmu. mungkin kamu telah memantraiku atau apalah. sejujurnya sampai saat inipun aku tak bisa berhenti memikirkanmu. selalu saja kamu.

mungkin aku tak sepintar merpati yang dengan romantis menngungkapkan rasa sayangnya,
mungkin juga ku tak seperti kelinci yang dengan terbuka menunjukkan rasa cintanya,
tapi aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku sendiri.. dengan cara SEDERHANA :')

Sabtu, 03 September 2011

tentang aku, tentang kamu, dan tentang perasaanku

Jum'at, 29 Juli 2011

masih ingatkah kamu dengan hari tersebut?? dengan tanggal itu?? mungkin tidak dan aku tau itu, aku sudah menebaknya. hari itu untuk pertama kalinya aku memintamu untuk mengantarkanku pulang ke rumah dan kamu mengiyakan permintaanku itu. malam harinya aku dan kamu terbuai dalam tiap kata pesan sms. ya kita mulai sering ber-smsan sejak kejadian itu. dan kamu menanyakan kepadaku apa aku sudah menonton film Harry Potter? dan aku menjawab belum, dan kamu mengajakku untuk nonton Harry Potter bersamamu.

Jum'at, 05 Agustus 2011

ingatkah kamu dengan tanggal itu?? hari itu?? oh, mungkin sudah lupa dan aku tau itu. tak usah dipertanyakan, aku sudah tau apa jawabanmu nanti tentang hari itu. hari itu aku dan kamu berjanji akan menonton Harry Potter di TP. sepulang sekolah aku menunggumu di depan teras kelasku - XI IPS 1. kemudian aku melihatmu di depan sekos, tepat duduk di bangku teras depan sekos. skali lagi aku melihatmu, dan kamu melihatku. tapi kemudian temanku - Lidya datang menghapiri dan menggodaku. selang beberapa menit berlalu dan aku menghampirimu di depan teras sekos, dan berbasa-basi. setelah diputuskan kita akan pergi menonton jam 13.00, akhirnya kamu pulang ke rumah dan aku menanti di sekolah.

jam 13.00

panasnya matahari tak membuatku meleleh, aku tetap menunggumu. yah, sekitar 30 menit aku menunggumu di depan gerbang sekolah, di depan gapura yg bertuliskan "SMA NEGERI 7 Surabaya", di bawah pohon - entah pohon apa namanya, aku duduk disitu, menunggumu.
akhirnya kamu datang dan kita berdua melesat menuju TP.
dan ternyata....
film Harry Potter tayang jam 13.00, untuk melihatnya sudah tak mungkin,, ya sebenarnya mungkin sih tapi telat setengah jam! dan akhirnya kita memilih menonton TRANSFORMER 3 "The Dark of Moon" yang tayang jam 14.00
kami berkeliling TP tanpa tujuan yang jelas, ya untuk menunggu 30 menit untuk menonton.
akhirnya setelah sekian lama, penantian kita membuahkan hasil (haha, lebay beuuuds). kita masuk ke studio 1, B 16. setelah beberapa menit, filmnya main. dan setiap kali kamu melihatku, ya menatap mataku dalam-dalam seperti yang aku lalukan juga saat itu kepadamu. selang beberapa jam, kamu memberiku jaket putihmu, menyuruhku memakainya agar tidak kedinginan. 2,5 jam lamanya kita menonton dan keluar untuk pulang.

***

awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan.
segalanya berubah dan rasa rindu itupun ada.
sejak kau hadir di setiap malam di tidurku.
aku tau sesuatu sedang terjadi padaku.
aku jatuh cinta kepada dirinya.
sungguh sungguh cinta oh apa adanya.
tak pernah kuragu, namun tetap slalu menunggu.
sungguh aku jatuh CINTA KEPADANYA

aku ingat tiap detil apa yang kita lakukan bersama, saat kamu masih bersamaku walaupun status diantara kita bukan sebagai pacar (tanda kutip). aku masih ingat berapa kali kamu mengantarku pulang ke rumah, aku ingat saat kamu memegang punggungku saat di bioskop TP, aku ingat saat kamu menutup mataku dengan kedua tanganmu saat ada adegan 'ciuman' di Transformer, aku masih ingat tanggal berapa kita nonton, aku masih ingat semuanya, ya semuanya, sekecil apapun peristiwa itu aku masih mengingatnya... masih.
TAPI PADA AKHIRNYA,

Jum'at,  19 Agustus 2011

tanggal dimana kamu sudah tak pernah mengirimku sms, tak pernah mengelike status facebookku, tak pernah mengomment status facebookku.. tak pernah.. dan mungkin tak akan pernah terjadi.

Senin, 22 Agustus 2011

saat pulang skolah, saat aku menunggu jemputanku datang, aku melihatmu dan kamu menyapaku dan kemudian berlalu. aku melihatmu, melihat punggungmu dari tempat aku berdiri menunggu jemputan, lalu... ahh, sulit untuk aku katakan sebenarnya, tapi aku harus mengatakannya walaupun disini, di tempat yang tak akan pernah bisa kamu melihatnya, di postingan blog ini. ya, saat itu aku melihatmu membonceng seorang gadis, entah siapa.. mungkin itu pacarmu atau entah gebetanmu.

sejak saat peristiwa itu aku bertekad melupakanmu, walau terkadang perasaaan ini sulit untuk bisa aku ajak berkompromi. aku masih saja mengingatmu... terus.. terus.. dan terus.. dan lagi.

***
tapi semuanya tinggal kenangan. yang tersisa hanyalah aku yang sendiri, perasaanku, dan secarik tiket nonton kita :')

Jumat, 26 Agustus 2011

GUE GILA? MAYBE YES --"

hai para blogger yg saya cintai hehe I'm back. setelah sekian lama gue merantau gak jelas di account facebook dan twitter, kini gue mengelana berposting ria di blog gue yg sepi buangeeeeet nget kayak kuburan ini. gimana gak sepi? coba lo liat deh followers gue brape??? baru 13 men \m/ saking gak populer banget kan? kasian buanget deh idup gue. gue pake 4 account skaligus buat ngefollow nih blog! sumfeh kasian kan idup gue? -___-

langsung aja deh ke perkaranya apaan. cuuuussss.

liburan panjang men, tapi gue cuma di rumah. ngapain? makan, tidur, makan, tidur, nonton tv, onlen, makan, tidur. boring kan? lo lo pade kemane???
udah liburan diem tros di rumah layaknya sapi kemplo yg di penjara karena kesalahan yg die perbuat. tapi gue kan bukan sapi mak?
tros hape yg biasanya ruameeeeeeeeeee buanjeeeeeeeeeeeeeeeeeets skarang jadi kayak makam pahlawan noh! monoton gak brubah! gak berbunyi -___-a
biasanya kalo gak liburan nih ye, temen temen pada sms nanya "besok jadwalnya apa?", "ada pr apa?", "eh, besok nyontek ye prnya?", "eh, luh udah blom prnya?", "kerjain pr gueh dong!" dan apalah sampei gue bingung sendiri, pusing sendiri mo jawab apaan.
kedua, biasanya hape gue rame sama orang tersesat yg gak tau jalan pulang (mungkin) tros nanya ke gue alamatnya dimana? hahaha gak puenting buangeeeeeeeet deh.
ketiga, biasanya juga ada yg calling calling gak jelas. skarang? gak ada. bosen kali hahaha.
keempat, biasanya ada orang 4L4Y sms gue. entah dapet nomer gue darimana. mungkin dari tong sampah, atau dari selembaran kertas yg kebawa angin gak jelas dan tiba tiba nyasar sampek rumahnya hahaha *kok jadi gue yg alay ye? --"
kelima, biasanya si dia sms. tapi entah kenapa udah seminggu ini dia gak sms. udah ganti gebetan kali hahaha. mungkin bosen ye sama muka gue yg homogen banget. sampei sampei cari muka gue di pasaran ada hahahaha.
ini nih postingan orang galau yg gak tau mo sharing ke siapa :D
buat yg ngeliat blog gue, monggo di follow yak! gratis men tanpa dipungut biaya apapun, dan siap siaga 24 jam hohoho (udah kayak security yg jaga komplek perumahan ye)

Patah Hati

Aku patah hati. Asal kalian tau, patah hati itu diibaratkan oleh obat yang luar biasa pahit. Dan kau ibarat seorang anak kecil berusia tiga tahun yang harus menelannya. Walaupun telah berhasil menelannya, tapi kepahitannya tetap terasa, sehingga kau harus mendorongnya dengan air sebanyak-banyaknya sampai kau merasa mual, lalu memuntahkannya. Obat itu akan keluar kembali dengan seluruh isi perutmu. Ibumu akan marah-marah dan kau hanya bisa menangis meraung raung. Itulah patah hati. Walau dia sudah berlalu dan tidak terlihat, tetapi pahitnya tetap terasa. Saat kau paksa dia hilang dari ingatanmu untuk selamanya, dia justru muncul ke permukaan. Sulit! Sungguh sulit!

Aku tahu, aku gadis kecil yang harus minum obat pahit itu. Tapi aku tidak akan melakukan kesalahan dengan memuntahkan obat itu kembali. Aku hanya perlu madu atau sesuatu yang manis pada saat aku harus menelan obat pahit tersebut. Aku akan memasukkan mereka secara bersamaan dalam mulutku supaya pahitnya hanya terasa sesaat.

Jadi, yang bisa kulakukan adalah mengenang saat-saat menyenangkan yang pernah kurasakan dan mencoba untuk bersyukur karena aku telah diizinkan Tuhan untuk menikmati saat-saat menyenangkan itu. Itulah maduku :')

-The Princess in Me-

Rabu, 04 Mei 2011

KAMU :')

kepadamu yang tak pernah kupadamkan rindu.
adakah kau tulis sajak untukku?
kepadamu yang tak dapat kutepis biru.
adakah piano itu melantunkan nada untukku?
sebab selalu
dalam gerak dan laku
kutitipkan bayangmu
rinduku pada waktu
yang melagu di telingamu.


cinta ini adalah layang-layang mungil.
kita terbangkan di samping danau anak-anak matahari.
ia limbung jadi mainan angin.
-biarlah... asal langkah kita tetap searah-
namun kita senantiasa menjaga benang kecilnya.
agar tak diputus gundah yang menghantam dalam setiap malam.
***

engkau yang bersenandung di tepi waktu
adalah engkau yang selalu menenggelamkanku pada dahaga akan embun yang tumbuh di pelupuk mata.
hampir selalu kusebut namamu yang terdiri dari banyak konsonan.
dalam tiap percakapan dengan semua teman.
merenggut jiwaku dari waktu hidupku yang kerap berputar lebih lambat tanpamu.

namun tetap kubiarkan engkau berdiri di seberang lautan.
agar rinduku selalu berlayar menembus rona cakrawala yang kian melebar.
menggapai bayangmu.
***

kubacakan setiap keinginan menjadi udara yang kau hirup demi menghidupimu walau andai seluruh ucapanmu gugur serupa debu.
habis dimakan jarak dan waktu.
cintaku telah sampai pada puncaknya.
sepanjang firdaus
sepanjang bayang-bayang penari ballet dalam altar sang pujangga
yang dihiasi kaca-kaca air mata.
dan sungai yang kerap mengalir di pipi kita seolah menunggu pertemuan dua hati yang dirundung sunyi.
hari demi hari.. tak terhitung lagi.

namun tetap kubiarkan cintaku dan rinduku tersusun bagai irama kesetiaan yang ditata menjadi sebuah simphony.
tanpa ada satu partitur pun yang sanggup mencatat keindahan nadanya.

engkau yang berupa bak dewa... tersenyum dari balik surga.
adalah engkau yang hampir tak pernah nyata namun terasa ada.



RbShd :')

Rabu, 23 Februari 2011

AKU

Malam terlalu cepat datang membawa sunyinya, membenamkan kehampaan di dasar balutan angkara dan gemelut amarah yang kian menggelegar. Sementara aku.. masih mendamba hadirmu dalam serenade-serenade khayalku. Simphony-simphony ilusiku mengalun merdu kala kuputar memoryku tentangmu yang tlah berdebu.. sudah usang dimakan waktu . Hanya beberapa bulan lamanya kita bersama, 8 bulan sudah jam hidup diantara kita terhenti. Karna salahmukah? atau egoku? Rayap-rayap tak kasat mata itu menyusup diam-diam. Menggerogoti tiap jengkal melody yang kususun. Aku berusaha mendaki.. melarikan diri..
LARI!! LARI!! PERTAHANKAN DIRI!! hanya itu yg kufikirkan.


Maka kemarilah. Walau torpedo di jalannya menghalangimu. Kemarilah.. Akhiri penderitaan ini .. Entah dengan menambah atau mengurangi kebahagiaan di dalam rasa sakitnya. TIDAKKAH KAU MENGERTI KASIH?? Ada belati di tiap not-not nada yang kulantun. Karna bukan seorang sufi yg kuimpi. Hanya sekedar harmony dalam tiap tatapan mata dan dahaga yg tersesat di tiap sentuhan..mu..tentu saja. Karna ada lebih dari kenyamanan dingin yg menghangatkan terpancar dari warna coklat bola matamu. Dan ketika sinar aneh itu meredup dalam kesunyian yang gemuruhnya mengobrak-abrik isi jiwaku, segalanya berhembus pergi bersamamu. Maafkan aku yg meninggalkanmu dengan torehan luka jiwa yang begitu dalam. Maafkan aku yg menyia-nyiakanmu 8 bulan lamanya hanya karna egoku terluka. Dan kini saat aku kembali. Aku tau kau sudah lelah. Karna kebisuanmulah yg memaki-makiku penuh semangat dan jaring laba-laba tipis yang mengikat kita itu kini telah rapuh, walau aku yang slalu berusaha mematahkannya.


Maka datanglah pada panggung simphonyku. 
Sibakkan awan-awan hitam yg menyendat jalan kita.
Datanglah..
Kalau kau masih menginginkanku.
Ikutilah jejak simphonyku.
Biarkan intuisimu menuntunmu.
Kau pasti akan menemukanku, karna aku ada dalam dirimu.
Aku tau kau lelah melawan rintangan yg kuberikan.
Tapi aku pun sudah terlalu lemah tuk trus melawan. aku menyerah.
Maka datanglah..
Bangunkan aku dari penguburan air mata bahagiaku.
atau, datanglah..
dan sadarkan aku dari ilusi akan hasrat agungmu padaku.

Minggu, 13 Februari 2011

LUKA

Di wajahmu, aku tersudut dalam luka masa lalu. Tak kutemukan kini yang bisa mencuri hatiku, sudah kubuka pintu, jendela, bahkan gerbang halamanku, namun yang terdengar hanya gema suaramu dari sudut kosong di ujung sendu .

Aku tersudut lagi di tempat yang sama, ketika kusadari aku telah bermimpi terlalu dalam, dan di pelupuk mata, kurasakan garis-garis sungai mulai terbentuk dengan aliran air yang teramat deras .

Lalu kurasakan tangan-tangan tak berbentuk mengikatku pada tiang neraka, menghujaniku dengan cambuk dan sayatan-sayatan yang mengeluarkan cairan berwarna merah, tanpa ada satu hal pun yang bisa membawaku pulang pada pelukanmu .

Sungguh telingaku tak tuli lagi ketika mendengar suara sunyimu yang kau bisikkan dalam tiap tatapan mata, sungguh derap langkah di dadaku tak menghentak dengan serentak ketika kau tangkap aku yang berlari menjauh dari cintamu .

Tapi segalanya demikian senyap kini, sesenyap pikiranku ketika hari hampir berakhir dan ponselku masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berdering, sesenyap bunyi bedebam ketika mimpi-mimpiku kau jatuhkan untuk kesekian kalinya, sesenyap tiap gerakan yang selalu berkumpar dalam "diam" .

------------------------------------------------------------------------

Di wajahmu aku kembali tersudut pada luka itu, sperti anak kecil yang merengek ketika tersesat, seperti pengembara yang tiba-tiba gagap dan terbata ketika membaca peta, seperti diriku, sebagaimana kelihatannya selama ini .

----------------------------------------------------------------------

Segalanya baru, meski tak sepenuhnya baru, segalanya seperti DVD di kamarku yang terputar kembali namun tak lagi sebagus seperti pertama kali ditonton.

Sekali lagi aku dihempas, ditenggelamkan pada ayunan ombak yang marah, ditinggalkan ketika meluka, menganga dan berdarah pada sudut hati yang tak terbaca, sembari mengais kata-kata di bias cakrawala .

****************************************************

Ditulis untuk mereka-mereka yang pernah merasakan sakitnya dicampakkan atau ditinggalkan.

Minggu, 23 Januari 2011

kami menyayangimu :*

CAUSA


Kepergianku adalah tangismu
Saat sesuatu itu terjadi
Ku tak tahu..
Apa yg harus aku perbuat
Aku hanya bisa terbaring pasrah, lemah, tak berdaya..
Terasa berat tuk membuka kedua mata
Sayup-sayup aku dengar suara-suara berat di telingaku..
Sepertinya suara-suara itu ingin membuat aku tersadar dari mimpi panjangku..
Ingin sekali aku mengabulkan permintaan suara-suara itu
Tapi,
Apa daya aku tak mampu..
Serasa aku ingin berteriak
Namum, taka ada satupun kata yg keluar dari bibirku
Aku tak tahu..
Apa yg terjadi pada diriku
Kini, Aku mendengar suara-suara yg lain
Terasa pilu di hatiku... menyakitkan
Suara-suara itu ternyata tangisan yg berkepanjangan
Aku ingin sekali menenangkan tangisan itu
Aku bertanya
Untuk apa dan siapa tangisan itu
Waktu semakin berjalan
Dan aku merasakan nafasku semakin sesak
Tuhan, apa yg terjadi padaku!
Tak adakah seorang pun yg mau mengatakan kepadaku
Aku hanya mampu bertahan
Tapi akau tak sanggup melawan tubuhku sendiri
Aku semakin melemah
Dengan sisa-sisa tenaga yg aku punya, akhirnya aku bisa duduk
Dan ingin bangkit
Tapi..
Kenapa rasanya ringan sekali tubuhku
Aku berada pada suatu ruangan putih yg menyelimutiku
Aku melihat banyakl orang dan berdo'a
Serta ada pula yg memanggil-manggil nama aku...
CAUSA...CAUSA...CAUSA,
Jangan pergi
Aku menundukkan kepala
Saat itu juga aku di buat penasaran
Aku melihat tubuh yang terbaring lemah,tak berdaya
dan banyak sekali darah yang mengalir dari kepalanya
dan ketika ku melihat wajahnya, aku semakin dibuat tak percaya
Aku terkejut, tak percaya
Ku coba untuk melihatnya sekali lagi
Aku menjerit histeris
oh, Tuhan itu aku !
Benarkah itu aku!
Aku mencoba memaksa diriku untuk masuk kembali ke tubuh ku sendiri
Tetapi, semakin ku coba dan terus ku paksa,tubuh itu menolak
Aku sadar,
Tubuh itu rusak dan kini tak berfungsi
Aku tertunduk lesu,sedih
Aku menangis dan bangkit meninggalkan tubuh ku yang tak berdaya
dan orang-orang yang menangisi ku
Maafkan aku semuanya
Aku harus pergi dan mungkin takkan kembali
Kini aku kembali kepangkuan-Mu
kerumah bapa di surga
Tetapi, aku berjanji akan selalu di hatimu
di hati kalian semua
Aku mencintai kalian semua
selamat tinggal....

By : Uswatun Hasanah
To : Alm. Causa Lahda Charity

Jumat, 21 Januari 2011

g penting HA HA



sekola SMPku dulu :)



JAYALAH PRAMAYUDHAKU... JAYALAH SMA 7 ^^




OSIS SMAN 7 Surabaya 2010-2011

masa masa SMA yang penuh canda dan tawa :)


fotoku yang kelihatannya masih culun banget HA HA HA terlihat banget ekspresiku sok IMUT! wkwk




 buku buku pelajaran yang selalu memenuhi seluruh permukaan bangku maklum waktu itu masih giat giatnya belajar makanya tak heran semua buku pelajaran tak bawa sampek tasku berhasil mau JEBOOOOL! HAIYAAA ASEEEK!



hasil ulangan matematikaku yang sukses bikin aku tertawa ngakak setiap kali melihatnya HUAHAHAHA itu adalah ulangan matematika remidian ckck ulangan yang asli? dapet 30 men ckck HEBET BUKAN? ^^



udah lupa tanggal brapa foto ini aku ambil wkwk seingatku waktu pelajarannya pak Muzi' hahaha masih pertama kali masuk SMA narsisssss beudzzzz --" 




foto ini diambil pas waktu pertama kali kelas 10nya renang di kolam renang Tropical HAHAHA waktu itu aku mau foto, ngeksis gitu. hape udah tak pake waktu otomatis. eh, pas mau jepret aku ditinggal temen temen ganti alhasil fotonya jadi seperti ini -,- meski begitu tetep cantik kan? XD




waktu pelajaran pak Badrus, ngerjain tugasnya Ester sampek NGGUETUUU ckck 





tulisan Riska yang salah di buku BTS Ekonomiku ckck sekola wes pirang taun nak nak kok g ngerti sekolahku? padahal kamu temen sebangku ckck NELONGSO! -,-