Jumat, 23 September 2011

Cukup Sampai Disini

Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku .. menangis
Bodohnya ku mengharapmu
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku (Ada band)
***

Saya tak pernah memiliki kisah cinta yang indah. Seseorang yang saya cintai tidak mencintai saya atau dia juga mencintai saya tapi adaaaa saja halangannya. Dan seseorang yang mencintai saya, adalah seseorang yang tidak saya cintai. Selalu begitu. Kisah cinta saya selalu berakhir dengan air mata, dan ini salah satunya.
***

"Bersamamu, adalah kesalahan terbesar dalam hidupku"

"Gaplek, harga diri pek"
Dari sekian banyak kata-kata manis yang kau berikan kepadaku, justru kalimat itulah yang paling aku ingat. Kupejamkan mataku dan kusesap lagi teh stroberi ku. Ah .. aku benci harus mengingatmu ...

Kupandangi laptop di hadapanku, layar yang menampilkan Ms. Word itu masih putih bersih. Belum ada satu kata pun yang tertulis. Sudah lebih dari satu bulan dan aku masih saja tak sanggup mengingatmu. Ku alihkan pandanganku ke luar jendela. Aku harus menulis.  Gerimis air mata yang tak kunjung berhenti ini seolah menemaniku menjelajahi masa lalu. Tentang kamu, iya .. kamu.
 
Masih ku ingat jelas bagaimana pertama kali kita bertemu. Kau menatapku tanpa berkedip saat aku melewatimu. Saat itu kau bukanlah siapa-siapa, dan tak berarti apa-apa. Seharusnya lebih baik tetap seperti itu. Seharusnya aku tidak pernah membalas sms mu. Seharusnya aku tidak pernah memperdulikanmu.

andai saja waktu itu aku tau akan begini akhirnya..
***

Masih terbuai dalam mimpi bahwa suatu saat akan ada pangeran berkuda putih yang menjemputku, then we will live happyly ever after, just like those fairytales, iya .. seperti di dongeng-dongeng itu.

Saat itu, kupikir kau adalah pangeranku itu. Ketampananmu membius, didukung tubuh tinggi tegap dan kulit sawo matang, otak cemerlang, kepribadian baik. You got my eyes, and my heart, on you.

" There's always that one person that will always have your heart
   You'll never see it coming cause you've blinded from the start" ( Usher - My boo)

Seharusnya aku tidak mengiyakan ajakanmu nonton hari itu. Seharusnya aku tidak memintamu mengantarkanku pulang. Dan seharusnya, aku mampu berkata "Tidak" padamu.

Aku sudah meragu semenjak awal. Namun entah mengapa aku mengiyakan. Awalnya hanya sekedar rasa suka, berlanjut pada sesuatu yang jauh lebih besar dan memabukkan. Peringatan hatiku kutepis selalu. Dan pada akhirnya, aku sendiri yang terjatuh.

Ku sesap lagi teh stroberiku. Mengingat hari itu membuat mataku memanas. Sudah kubilang bukan kalau aku benci mengingatmu?

Masih ku ingat jelas bagaimana kau menghilang seharian penuh. Padahal malam sebelumnya kita masih berhubungan. Tanpa SMS, tanpa kabar. Kamu benar-benar hilang. Aku masih bisa merasakan betapa paniknya aku saat itu. Padahal, seharusnya saat itu yang ku khawatirkan adalah diriku sendiri.
***

"Di lebih memilih seseorang"
Tangisku pun pecah, itu untuk pertama kalinya sejak kau meninggalkanku begitu saja. Tapi, itu bukan yang terakhir kalinya.
Bagian terburuk bukanlah ketika aku sadar begitu banyak yang menertawai kesedihanku, meledek kebodohanku, dan menjadikan aku bahan lelucon untuk dibanding-bandingkan dengan kekasih barumu. Bukan, bukan  itu. Bagian terburuknya adalah aku harus melihatmu dengannya setiap hari di sekolah. Adalah ketika aku bangun tidur dan berusaha mengumpulkan segenap ketegaranku untuk berangkat ke sekolah. Adalah ketika aku sampai di rumah, dan menangis tersedu-sedu di kamarku.

Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah itu, aku masih saja mencintaimu. Tak ada satupun lelaki yang bisa menggantikan tempatmu di hatiku. Walaupun sudah begitu banyak yang mencemooh perasaan ku itu, mengejek kebodohanku, dan mengolok keluguanku. Kamu tetap saja tak tergantikan.

Aku menulis puluhan puisi untukmu. Aku menangisimu hampir setiap malam. Aku menyebut namamu entah sudah berapa ribu kali. Sungguh aku tak pernah bermaksud mengusik ketentraman kalian. Aku selalu berusaha menjauh, sejauh mungkin dari kalian. Namun kau malah berbalik membenciku karna masih mencintaimu, bahkan mengataiku dengan kata-kata kasar.

Sadarkah kamu bahwa seharusnya aku lah yang memaki-maki mu ?

Saat itulah kuputuskan, cukup sudah. Sudah lebih dari sebulan aku mencintai bayangmu. Sudah berminggu-minggu aku mengharapkan hadirmu kembali. Sudah puluhan hari kubiarkan kau menyakiti hatiku. Dan ribuan jam aku menangisi kenangan tentangmu. Sudah cukup.

Rabu, 21 September 2011

Gadis Kecil di Jendela

Aku lelah membuka mata ini menuju sekolah yang seperti 'neraka' bagiku. Aku telah letih melangkah meniti pagi menuju sekolah yang berubah layaknya jurang siap menerkam memangsaku. Aku hanya ingin sebuah ketenangan menghampiriku. Sebuah nyanyian mungkin bisa membuat aku tertidur walau itu hanya sebentar. Hanya sepi yang mulai merayap dan menemaniku dari pagi hingga esoknya tiba. Dan semuanya akan berlalu begitu saja, tapi kemudian aku ingat dengan kejadian sebelumnya dan akhirnya rentetan pilu menghampiriku dan menyergapku. Kemudian tetesan embun mulai menghujani pipiku.
***

Gadis kecil di jendela yang setiap paginya memaksa untuk tersenyum dan menyambut hari dengan riangnya. Terlalu munafik menutupi kesedihan datang bertubi tubi. Hanya saja terkadang gigi ini mulai terasa lelah dan mulai menggerutu melakukan hal menjijikan itu.

Gadis kecil di jendela yang setiap waktunya mencoba bertahan dalam tangisan. Menutupi sebuah luka yang telah memborok terlalu lama dan rasa sakitnya teramat sangat untuk ditutupi. Tapi aku tak hilang akal, berusaha tertawa dalam setiap getir air mata yang menetes. Aku bahagia melakukan ini.. ya sangat bahagia :')

Gadis kecil di jendela yang setiap hari selasa berusaha mengintipmu dari balik tembok yang membatasi kelas dengan lapangan. Mungkin terdengar gila tapi setiap aku melakukan ini aku merasa bahagia... sangat...

Gadis kecil di jendela berbalut kacamata yang setiap harinya mencuri curi kesempatan untuk bisa melihatmu walau hanya dari bawah lapangan tempat dimana aku dapat melihatmu yang hanya sedetik.

Gadis kecil di jendela yang teramat bodoh MENCINTAIMU... Yang terlalu 'GOBLOK' memendam perasaan yang tak semestinya ada dan HARUS DIBUANG JAUH JAUH.

Gadis kecil di jendela yang setiap malamnya menangis. Entah apa yang ditangisinya. Hanya saja ketika aku menangis aku seolah olah merasakan sesuatu yang membuat aku merasa sangat bahagia... SANGAT.

Gadis kecil di jendela yang hanya ingin melakukan tindakan bodoh demi bisa melihatmu ya walau itu hanya sedetik..

Gadis kecil di jendela... Ya itu aku.. Aku yang bodoh, tolol, dan goblok. Ya aku... Aku gadis kecil di jendela itu.. Yang terlalu berharap pada harapan kosong yang tak mungkin dapat ia meraihnya. Ya itu aku... Aku yang begitu dengan tololnya mencintaimu... Aku yang begitu bodohnya... SANGAT BODOH MENCINTAIMU.
***

Demi aku yang pernah ada di hatimu
Pergi saja dengan kekasihmu yang baru
Dan aku yang terluka oleh hatimu
Mencoba mengobati perihku sendiri
AKU PASTI BISA :')

Aku menyayangimu dan itu menyakitiku..
Aku mencintaimu dan aku hanya bisa berharap..

DAN PADA AKHIRNYA AKU LELAH DENGAN PERASAAN INI.

Jumat, 16 September 2011

┒('o'┒) Elo, (┌','┐) Gue = ┒(⌣˛⌣)┎ END!

Tadi siang setelah sepulang skolah aku berusaha matian matian buat ngasih surat permintaan maaf tapi apa hasilnya??? NOL BESAR!! Yang gak pernah aku pikir sebelumnya apa salah aku sama kamu?? Apa karena status di facebook aku? twitt aku? atau tulisan SIALAN yang hanya judul sebuah postingan blog minggu lalu???
HEY! KAMU HARUS TAU ITU HANYA JUDUL! BACA ISINYA DAN KAMU AKAN TAU APA YANG AKU RASAKAN!!
Aku tak penah berharap sesuatu yang lebih datang kepadaku. Aku hanya ingin meluruskan apa yang memang harus diluruskan. Memang disini aku salah udah curi fotomu diam diam. tapi GUE GAK PERNAH PUNYA MAKSUD BUAT MENGHINA LOE DENGAN KATA SIALAN! CAMKAN ITU! DAN LOE HARUS TAU.

***

Aku lelah berlari begitu jauh menghilangkan semua ingatan yang ada. Tapi setiap aku menoleh aku selalu teringat akan satu.. ya kamu.. kenangan itu. Aku lelah harus berbohong dan menutupi semuanya. Aku lelah untuk menyimpan rahasia ini.. rahasia jika sampai saat ini aku selalu saja mengingatmu. Aku melakukan semua yang mampu aku lakukan untuk bisa melupakanmu, tapi apa? Setiap kali aku membuka mata dan mencoba menutupnya lagi aku teringat kamu. Setiap malam aku berusaha untuk bisa menutup mata dan terlelap tidur, tapi apa? semuanya berubah kamu. Semakin aku berusaha untuk lari dari kenyataan yang ada, kamu selalu muncul dan membuyarkan semuanya. Sampai saat ini tetap seperti itu.

***
Percuma lo nungguin orang yang dia sendiri gak sadar sadar kalau lo sedang menunggunya!

Mengagumi tanpa dicintai. cuman bisa berharap!

***

Rabu, 14 September 2011

Loe sms gue dan tanya soal postingan gue yang judulnya SIALAN.

Kamis, 15 September 2011

Waktu istirahat ke 2 gue ngubek ngubek kopsis buat beli permen KIS! Dan gue sempet dimarahi sama penjaga kopsis gara gara gue bongkar satu toples permen KIS CUMA BUAT CARI TULISAN FORGIVE ME! OMG!

Di kelas gue nulis di selebaran kertas "I am so sorry for my mistakes, acctually I'm not intend it. There for forgive me, please :)" dan permen KIS yang gue tempelin di bawah tulisan itu.

Sepulang skolah ada rapat osis di LAB KIMIA. Niatnya gue ngasih itu surat sekarang tapi gue takut... dan akhirnya gue pulang...

Jum'at, 16 September 2011

Gue ketemu loe di depan sekos. Ya sebenarnya mau rapat buat kelompok -kita- LDKS. Lama gue pikir pikir akhirnya gue sodorin itu surat ke tangan loe sambil bilang "baca di rumah" dan gue lari ke kelas. Sekitar jam setengah satuan loe sms buat tanya artinya dan gue bales lama. Setelah gue bales "Artino dewe" gue dapet balesan "Males, wes tak guak!"

RASANYA PENGEN NANGIS TROS GANTUNGIN DIRI DI POCIN SEKOLAH TAPI SAYANGNYA GUE MASIH PUNYA PIKIRAN JERNIH.


HELLO?? GUE UDAH SUSAH SUSAH BUAT ITU SURAT, NGUBEK NGUBEK KOPSIS SAMPEI DIMARAHI TAPI GAK LOE HARGAI SAMA SEKALI! OKE FINE

┒('o'┒) Elo, (┌','┐) Gue = ┒(⌣˛⌣)┎ END!

Selasa, 06 September 2011

SIALAN!


Selasa, 6 September 2011 
Aku harus berjuang mengatasi kegalauan di hatiku yang kian hari kian menjadi-jadi.. tak jarang aku bertanya, mengapa masalah perasaan dan hati ini tak kunjung selesai? sampai-sampai aku kembali tersudut di tempat yang sama seperti dulu.. pada wajah sialan itu.. pada kenangan indah itu.. pada dua bulan terkutuk itu.. aku benci perasaan ini.

Sering pula malam-malam ku diisi dengan tisu lembab dan kertas penuh coretan yang berserakan di seluruh kamar, padahal isinya hanya kata-kata yang sama.. tentang kamu... ya.. sialan! mengapa selalu kamu? tetapi aku tak pernah sekalipun menunjukkan pada semua orang tentang kesedihanku yang mendalam ini.. karna aku tak mau dikasihani.. aku tak mau semua orang berbalik dan melihatku jatuh tertunduk meratapi jejak langkahmu yang sudah hilang sejak beberapa bulan yang lalu.

Namun.. bagaimanapun juga aku butuh teman.. aku tak bisa selalu menanggung semua sendirian... maka aku selalu berteman dengan air mataku yang selalu tumpah ruah dari setiap sudut mataku tanpa bisa dicegah... sering aku berfikir ini hanya sekedar masalah remaja yang akan menjadi batu pijakanku menuju kedewasan... dan sering pula aku menasihati teman-temanku seperti itu.. lalu mereka akan bangkit perlahan... nasihat itu manjur untuk mereka... tapi untukku? aku tidak pernah bangkit... jikalau aku berpacaran dengan pria lain... bukan karena aku bangkit.. aku hanya ingin terlihat bangkit... sudah kubilang bukan kalau aku tak ingin dikasihani?

Aku mencintai Tuhan karena telah memberiku air mata... karena hanya dengan air matalah aku bisa mengungkapkan apa yg tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata... menguraikan apa yang tidak bisa diuraikan dengan amarah.. bahkan memberikan keseimbangan bagi jiwa jiwa yang sudah hilang setengahnya... seperti jiwaku.. yang kau potong dan kau telan kedalam dirimu... air mata yang tumpah.. selalu bisa membuatku menjadi lebih tenang saat mengingatmu..

Aku ingat betapa seringnya aku berkata "cinta itu emang buta, tapi kita harus punya mata" dan nasihat itu selalu manjur untuk sahabat-sahabatku.. tapi mengapa tidak untukku? padahal aku yang mengatakan hal tersebut.. mengapa? mengapa tiap kupejamkan mataku justru kamu yang terlihat? mengapa tiap kubuka mataku selalu ada bayanganmu di sudut mataku? mengapa tiap aku bermimpi selalu ada kamu? mengapa tiap aku terdiam aku selalu teringat padamu? mengapa tiap aku menulis aku selalu menulis namamu tanpa sadar? mengapa? sialan! katakan padaku mengapa!

Aku yang sekarang seolah-olah boneka.. mati.. namun bedanya aku masih memiliki perasaan... perasaan yang terlalu sakit untuk dirasakan.. dan terlalu menyedihkan untuk dihadapi... aku hanya bisa menikmati rasa sakit itu sendirian.. berulang kali kukecap pahitnya dan aku suka.. karena ada kamu di dalamnya.. kamu ada dan terasa di dalamnya.. aku suka itu.. seberapapun sakitnya.


Aku terlalu bingung dan tersesat dalam usahaku mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku ini.. aku MENCINTAIMU.. sangat.. dan aku membencimu karenanya.. aku sudah kalah... ya Tuhan... aku kalah.. kalah oleh perasaanku sendiri yang demikian memberontak untuk disembuhkan dari kesakitan yang teramat sangat.

Maka biarkanlah aku tergolek seperti boneka yang terluka, yang sekujur tubuhnya sudah robek dan isinya berserakan dimana-mana... biarkan aku menangis sendirian di tengah gelap malam yang menembus jendela kamarku... biarkan aku menangis hingga lelah dan terlelap sampai pagi harinya... Karena aku yakin sinar pagi akan memaksaku menjalani hidupku di hari itu sebelum aku menghuni kamar itu lagi... kamar yang selalu membuka tangannya lebar-lebar dan memelukku kala kesedihan kian dalam itu kembali menyergapku.
________________________________________________________________

ditulis untuk kamu.. yang terlalu indah dan tabu untuk diucapkan.

Senin, 05 September 2011

sejujurnya aku...

Senin, 5 September 2011

hari ini aku memutuskan hubungan relationshipku dengan si roti selai strawberry. aku hanya tak ingin munafik dengan perasaanku sendiri kalau sebenarnya aku masih saja selalu memikirkanmu. aku hanya tak ingin menyakiti hatiku dan dia karena kebohongan rasa ini. entah apa yang aku pikirkan, selalu saja kamu dan serba kamu. entah apa yang terjadi.

Kau yg tak terlukiskan dengan kuas manapun.. izinkan aku mengatakan sesuatu.. AKU MENCINTAIMU.. Kau adalah seseorang yg mengajarkan padaku bagaimana caranya membuka diri terhadap orang lain, bagaimana caranya tersenyum dan tidak menjadi pendiam. Kamu yg mengajarkanku bahwa terkadang kata-kata tidaklah diperlukan.

Kau yg tak terucapkan dengan bahasa apapun, aku mencintaimu, dengan cinta yg meresap dalam tiap sel di tubuhku, aku mencintaimu dalam cinta yg terlalu besar dan kuat dalam tubuhku yg mungil dan ringkih ini. Cinta ini telah menyesap kehidupan dalam hidupku sehingga aku terasa seperti orang mati dalam maraknya duniaku, aku telah hidup tanpa kehidupan itu sendiri.

Kau yg tak pernah bisa didefinisikan, aku takkan mampu mengungkapkan betapa aku mencintaimu, meskipun beribu baris puisi kutulis, itu takkan pernah cukup untuk menyingkap sedikit misteri tentang betapa besarnya cinta ini.

Kau yg sehangat musim gugur, izinkan aku menatap kedua matamu.. mungkin dengan cara itu aku bisa menyakinkanmu aku mencintaimu.. sangat..

Kau yg bersinar serupa musim semi, jika suatu saat nanti kita dipertemukan kembali, izinkan aku melihat senyummu.. walau sedetik.. karna senyumamu yg slalu mengingatkanku akan kedamaian dan ketenangan.

Kau yg sedingin air, kini aku sadari bahwa cinta saja tak cukup, terutama dalam kisah cinta kita, aku mencintaimu, tanpa syarat dan tanpa logika, namun kusadari bahwa kau adalah sungai yg tak mampu kusebrangi dan aku sudah tak punya lagi perahu kecil untuk menghantarkanku pada palung terdalammu.

Kau yg sebiru dan sebening air laut, kau yg slalu berbeda dari pria lain.. aku mencintaimu..

***

sejujurnya aku telah lama memperhatikanmu.. lama sekali.. semenjak MOS. entah apa yang aku rasakan saat itu. aku seperti dalam jeruji besi yang tak bisa terlepas, terus tertahan saat aku manatapmu. mungkin kamu telah memantraiku atau apalah. sejujurnya sampai saat inipun aku tak bisa berhenti memikirkanmu. selalu saja kamu.

mungkin aku tak sepintar merpati yang dengan romantis menngungkapkan rasa sayangnya,
mungkin juga ku tak seperti kelinci yang dengan terbuka menunjukkan rasa cintanya,
tapi aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku sendiri.. dengan cara SEDERHANA :')

Sabtu, 03 September 2011

tentang aku, tentang kamu, dan tentang perasaanku

Jum'at, 29 Juli 2011

masih ingatkah kamu dengan hari tersebut?? dengan tanggal itu?? mungkin tidak dan aku tau itu, aku sudah menebaknya. hari itu untuk pertama kalinya aku memintamu untuk mengantarkanku pulang ke rumah dan kamu mengiyakan permintaanku itu. malam harinya aku dan kamu terbuai dalam tiap kata pesan sms. ya kita mulai sering ber-smsan sejak kejadian itu. dan kamu menanyakan kepadaku apa aku sudah menonton film Harry Potter? dan aku menjawab belum, dan kamu mengajakku untuk nonton Harry Potter bersamamu.

Jum'at, 05 Agustus 2011

ingatkah kamu dengan tanggal itu?? hari itu?? oh, mungkin sudah lupa dan aku tau itu. tak usah dipertanyakan, aku sudah tau apa jawabanmu nanti tentang hari itu. hari itu aku dan kamu berjanji akan menonton Harry Potter di TP. sepulang sekolah aku menunggumu di depan teras kelasku - XI IPS 1. kemudian aku melihatmu di depan sekos, tepat duduk di bangku teras depan sekos. skali lagi aku melihatmu, dan kamu melihatku. tapi kemudian temanku - Lidya datang menghapiri dan menggodaku. selang beberapa menit berlalu dan aku menghampirimu di depan teras sekos, dan berbasa-basi. setelah diputuskan kita akan pergi menonton jam 13.00, akhirnya kamu pulang ke rumah dan aku menanti di sekolah.

jam 13.00

panasnya matahari tak membuatku meleleh, aku tetap menunggumu. yah, sekitar 30 menit aku menunggumu di depan gerbang sekolah, di depan gapura yg bertuliskan "SMA NEGERI 7 Surabaya", di bawah pohon - entah pohon apa namanya, aku duduk disitu, menunggumu.
akhirnya kamu datang dan kita berdua melesat menuju TP.
dan ternyata....
film Harry Potter tayang jam 13.00, untuk melihatnya sudah tak mungkin,, ya sebenarnya mungkin sih tapi telat setengah jam! dan akhirnya kita memilih menonton TRANSFORMER 3 "The Dark of Moon" yang tayang jam 14.00
kami berkeliling TP tanpa tujuan yang jelas, ya untuk menunggu 30 menit untuk menonton.
akhirnya setelah sekian lama, penantian kita membuahkan hasil (haha, lebay beuuuds). kita masuk ke studio 1, B 16. setelah beberapa menit, filmnya main. dan setiap kali kamu melihatku, ya menatap mataku dalam-dalam seperti yang aku lalukan juga saat itu kepadamu. selang beberapa jam, kamu memberiku jaket putihmu, menyuruhku memakainya agar tidak kedinginan. 2,5 jam lamanya kita menonton dan keluar untuk pulang.

***

awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan.
segalanya berubah dan rasa rindu itupun ada.
sejak kau hadir di setiap malam di tidurku.
aku tau sesuatu sedang terjadi padaku.
aku jatuh cinta kepada dirinya.
sungguh sungguh cinta oh apa adanya.
tak pernah kuragu, namun tetap slalu menunggu.
sungguh aku jatuh CINTA KEPADANYA

aku ingat tiap detil apa yang kita lakukan bersama, saat kamu masih bersamaku walaupun status diantara kita bukan sebagai pacar (tanda kutip). aku masih ingat berapa kali kamu mengantarku pulang ke rumah, aku ingat saat kamu memegang punggungku saat di bioskop TP, aku ingat saat kamu menutup mataku dengan kedua tanganmu saat ada adegan 'ciuman' di Transformer, aku masih ingat tanggal berapa kita nonton, aku masih ingat semuanya, ya semuanya, sekecil apapun peristiwa itu aku masih mengingatnya... masih.
TAPI PADA AKHIRNYA,

Jum'at,  19 Agustus 2011

tanggal dimana kamu sudah tak pernah mengirimku sms, tak pernah mengelike status facebookku, tak pernah mengomment status facebookku.. tak pernah.. dan mungkin tak akan pernah terjadi.

Senin, 22 Agustus 2011

saat pulang skolah, saat aku menunggu jemputanku datang, aku melihatmu dan kamu menyapaku dan kemudian berlalu. aku melihatmu, melihat punggungmu dari tempat aku berdiri menunggu jemputan, lalu... ahh, sulit untuk aku katakan sebenarnya, tapi aku harus mengatakannya walaupun disini, di tempat yang tak akan pernah bisa kamu melihatnya, di postingan blog ini. ya, saat itu aku melihatmu membonceng seorang gadis, entah siapa.. mungkin itu pacarmu atau entah gebetanmu.

sejak saat peristiwa itu aku bertekad melupakanmu, walau terkadang perasaaan ini sulit untuk bisa aku ajak berkompromi. aku masih saja mengingatmu... terus.. terus.. dan terus.. dan lagi.

***
tapi semuanya tinggal kenangan. yang tersisa hanyalah aku yang sendiri, perasaanku, dan secarik tiket nonton kita :')