Minggu, 09 Oktober 2011

Surat Cinta Untuk Kamu

Hei, kamu, kamu yang selalu ada di benakku, kamu apakabar? Kemarin aku melihatmu, dari kejauhan aku melihatmu dan tak berani menghampirimu bahkan menyentuhmu. Ketika kamu membalikkan badan, aku langsung sembunyi, aku takut. Aku takut kamu tahu apa yang aku rasa saat ini, aku takut kamu membaca isi hatiku, takut kamu membaca sinar rindu di mataku dan aku mematung dihadapanmu.

Hari ini aku hanya melihatmu dari jauh saja, lagi-lagi sama seperti kemarin-kemarin, dari jauh menahan diri. Hatiku berkata "ayo hampiri dia dan say hello", dan otakku berkata "ahk cukup dari jauh, nanti kalo kamu kaget dan mengabaikanku aku akan malu setengah mati dan menangis sepanjang malam memaki ketololanku". Aku bimbang antara mendengarkan hatiku atau mengikuti otakku. Lama aku diam, menimbang-nimbang mengikuti teriakan dari dalam hatiku ataukah menahan diriku seperti kata otakku. Aku gelisah, otakku dan hatiku saling beradu, saling mempengaruhi. Mereka terus beradu sementara aku berdiri mematung melihatmu yang lama kelamaan menjauh dan menghilang dari hadapanku. Dan aku tertunduk lemah, dengan langkah gontai aku berbalik dan berjalan menjauh. Lagi-lagi tanpa hasil.

Dan sekarang setelah memaki-maki diriku dan memarahi otakku dengan kejadian kemarin, aku duduk penuh semangat dan segala rasa yang menggelora aku menulis surat ini kepadamu. Aku tidak ingin menanggung semua rasa penasaran yang menggantung dan mengungkungku selama ini. Singkat saja, aku hanya ingin bilang aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat dan lebih jauh..  Semoga kamu tau bahwa kamu lah yang aku maksud. Aku sudah tidak peduli lagi dengan yang lainnya. Aku sudah tak peduli dengan tanggapanmu kepadaku nantinya. Bodoh amat dengan semua itu. Yang penting kamu tau, iya, itu yang penting. Cuma itu.

Kamu sudah ada yang punya. Iya aku tau. Terus kenapa? Apakah kelihatannya aku peduli? Aku hanya ingin kamu. Aku tak mau yang lainnya. Aku menyukaimu dan aku tau konsekuensinya. Kalau pun aku harus menunggu. Tidak apa-apa. tapi beritau aku ya. Katakan padaku kau ingin aku bagaimana, dan akan ku lakukan.

Maka jika kamu berkenan, dan kamu tau kalau yang aku maksud adalah kamu. Segera setelah kamu membaca surat ini. Hubungi aku ya, dan kita akan membicarakan tentang ini, namun aku ingin bicara secara langsung padamu, aku ingin sekali melihatmu dari dekat. Sungguh aku ingin sekali :)

Tapi jika kamu tidak berkenan. Diamlah saja. Berpura-puralah kau tidak pernah membaca surat ini. Berpura-puralah kau tidak tau surat ini kutulis untukmu. Karna dengan begitu, aku masih bisa melihatmu, walaupun (lagi-lagi) hanya dari kejauhan.

So if you want me too, let me know.

NB : Ditulis untuk kamu, yang terlalu angkuh.
----------------------------------------------------------------------------------------------