Kamis, 27 November 2014

Segitiga

Masih dengan mata terkantuk aku mencoba mengingat kapan semuanya terjadi. Terlalu cepat hingga tanpa sadar semua terlewati begitu saja. Sempurna. Jika hari ini adalah drama, kau pemeran utamanya. Menang!

Panggung-panggung itu kelabu. Di sudutnya berdiri gadis bodoh meratap pilu. Apa yang kau damba? Cinta pria itu? Peluh rindu lelaki itu? Ditengahnya ada sesosok tampan berkharisma. Wanita lain datang dengan anggun. Senyum kecut disinari lampu neon biru. Gadis itu masih terdiam di sudut, gelap. Mungkin tak ada yang tahu matanya telah banjir. Harusnya tak pernah datang, pengacau naskah! Ya, siapa lagi. Gadis itu. Gadis cengeng itu tak ada dalam cerita! Harusnya!

Kakinya terseok, pakaiannya lusuh compang-camping, tampang kusut, mata sayu. Berjalan ke arah lelaki dan wanita itu. Hei! Kau mau meminta belas kasihan? Mengemis cinta? Atau menagih rindu yang salah?? Bodoh!! Harusnya kau tetap diam di tempatmu! Dalam lingkaran hitam itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar